MAKALAH
BIOLOGI SEL DAN MOLEKULER “GENOM, KROMOSOM,
DAN GEN”
DISUSUN OLEH:
SULIS ANJARWATI (13232010)
RIA PUSPITASARI (13232011)
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN BIOLOGI
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH METRO
APRIL 2014
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya bagi Allah SWT, yang telah memberikan nikmat
berupa kesempatan dan kesehatan sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas
kelompok dalam bentuk makalah ini.
Ucapan
terimakasih kami kepada:
1)
Ibu Dr. Hening Widowati, M.Si.
2)
Teman-teman yang telah kerja sama dalam
menyelesaikan makalah ini.
3)
Semua pihak yang telah memberikan
dukungan dan motivasi.
Akhir
kata, penyusun menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan.
Oleh sebab itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun
agar lebih baik dalam pembuatan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi penyusun khususnya dan pembaca pada umumnya.
Metro, 05 April 2014
Penyusun
Kelompok 5
DAFTAR
ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................ i
KATA PENGANTAR ............................................................................ ii
DAFTAR ISI ........................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1
A. Latar
Belakang ............................................................................... 1
B. Rumusan
Masalah .......................................................................... 2
C. Tujuan
Penulisan Makalah.............................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................... 3
A. Pengertian
Genom, Kromosom, dan Gen ..................................... 3
a) Genom
..................................................................................... 3
b) Kromosom
............................................................................... 5
c) Gen
......................................................................................... 13
B. Perbedaan
anatara Genom, Kromosom, dan Gen ........................ 15
C. Hubungan Genom, Kromosom, dan Gen
dengan
Kandungan Al-Qur’an/Nilai-nilai Keislaman yang
Relevan......... 17
BAB
III KESIMPULAN ....................................................................... 20
DAFTAR
PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap organisme
memiliki genom yang mengandung informasi biologis yang
diperlukan untuk membangun tubuhnya dan mempertahankan hidupnya serta diwariskan ke generasi berikutnya. Dengan
sejumlah interaksi kompleks urutan
nukleutida komponen penyusun asam nukleat digunakan untuk membuat semua protein
pada suatu organisme pada waktu dan tempat yang sesuai. Protein ini menjadi
komponen pembentuk tubuh organisme atau memiliki kemampuan mendorong reaksi
metabolisme yang diperlukan untuk hidup. Kebanyakan genom, termasuk milik
manusia dan mahkluk hidup bersel lainnya terbuat dari DNA (Asam
Deoksiribonukleat) namun sejumlah virus memiliki genom RNA (Asam Ribonukleat).
Genom adalah keseluruhan materi genetik (DNA/RNA) pada mahkluk hidup. Pada organisme
eukaryotik genom terdapat di nukleus tersusun di dalam kromosom (pada waktu sel
akan membelah/replikasi) juga bisa dalam bentuk benang-benang kromatin (pada
tahap interfase), selain itu materi genetik juga terdapat di mitokondria dan plastida. Jadi, genom pada mahkluk eukaryotik
meliputi materi genetik yang terdapat di nukleus, mitokondria, juga kloroplas
(tumbuhan).
Sedangkan pada organisme prokaryotik (kingdom monera)
tidak terdapat kromosom. Materi genetik terletak di sitoplasma yang disebut
nukleoid. Selain itu juga terdapat materi genetik yang berbentuk sirkuler yang
disebut plasmid. Keseluruhan materi genetik pada nukleoid dan
plasmid ini disebut genom prokaryotik. Demikian pada virus, bukan hanya DNA
saja, tetapi ada juga virus RNA (retrovirus). Materi genetik DNA/RNA pada virus
ini juga disebut genom virus.
Gen merupakan sepenggal DNA, dimana DNA merupakan tempat
penyimpanan informasi genetika yang akan diwariskan kepada keturunannya.
Nantinya gen akan mengarahkan pembentukan protein yang dibutuhkan oleh tubuh
kita agar dapat berfungsi dengan baik. Cara penyusunan molekul DNA dan protein
sebenarnya cukup rumit. Pengemasan DNA dalam kromosom terjadi pada tahap
profase. Secara ringkas pengemasan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.
Untai DNA dipintal pada suatu set protein, yaitu histon yang menjadi suatu
bentukan yang disebut unit nukleosom. Unit-unit nukleosom tersusun padat
membentuk benang yang lebih padat dan terpintal menjadi lipatan-lipatan
solenoid. Lipatan solenoid tersusun padat menjadi benang kromatin.
Benang-benang kromatin tersusun memadat menjadi lengan kromatid. Lengan
kromatid kembar disebut kromosom.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan genom,
kromosom,
dan gen?
2. Apakah perbedaan antara genom, kromosom, dan gen?
3. Bagaimana
hubungan antara genom, kromosom, dan gen dengan kandungan Al-qur’an/nilai-nilai
keislaman yang relevan?
C. Tujuan Penulisan Makalah
1. Untuk mengetahui yang dimaksud
dengan genom, kromosom,
dan gen.
2. Untuk mengetahui perbedaan antara genom, kromosom, dan gen.
3. Untuk mengetahui
hubungan antara genom, kromosom, dan gen dengan kandungan Al-qur’an/nilai-nilai
keislaman yang relevan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Genom, Kromosom, dan Gen
a)
Genom
Analisis hasil percobaan persilangan
yang dilakukan oleh Mendel telah memberikan pemahaman bahwa satuan-satuan
herediter yang mengatur pemunculan sifat atau fenotip individu bersifat diskrit (terpisah
satu sama lain). Sebagai contoh, sifat tinggi tanaman kacang ercis diatur oleh
pasangan gen D dan d, sedangkan bentuk bijinya diatur oleh
pasangan gen W dan w. Demikian pula, sejumlah sifat lainnya
diatur oleh pasangan-pasangan gen tersendiri. Jadi, masing-masing pasangan gen
tersebut merupakan satuan-satuan herediter yang terpisah satu sama lain.
Meskipun demikian, ketika itu belum
dapat diungkapkan mekanisme transmisi gen dari satu generasi ke generasi
berikutnya. Dalam hukum Mendel I (segregasi) hanya disebutkan bahwa tiap
pasangan gen akan dipisahkan ke dalam gamet-gamet yang terbentuk. Selanjutnya,
rekombinasi gen akan berlangsung pada saat terjadi penggabungan gamet jantan
dengan gamet betina melalui perkawinan. Begitu juga, hukum Mendel II (pemilihan
bebas) hanya mengemukakan bahwa segregasi pasangan gen yang satu tidak
bergantung kepada segregasi pasangan gen lainnya.
Beberapa tahun kemudian barulah
diketahui bahwa gen terdapat di dalam struktur intranukleus yang dinamakan kromosom (chromo=warna; soma=badan). Salah satu kelompok
peneliti, T.H. Morgan dan kolegannya, melalui studi pada lalat buah Drosophila melanogaster
mengajukan konsep bahwa gen merupakan satuan-satuan diskrit (terpisah satu sama
lain) di dalam kromosom. Oleh
karena gen terdapat di dalam kromosom, maka untuk mempelajari mekanisme
transmisi gen perlu dilakukan pengamatan terhadap perilaku kromosom, khususnya
selama berlangsungnya pembelahan sel. Secara keseluruhan kumpulan gen-gen
yang terdapat di dalam setiap sel individu organisme disebut sebagai genom.
Dengan kata lain, genom suatu organisme adalah kumpulan semua gen yang dimiliki
oleh organisme tersebut pada setiap selnya.
Kajian
yang mempelajari genom dikenal sebagai genomika (genomics).
Saat ini, urutan nukleutida
pada genom sejumlah organisme telah dipetakan seluruhnya dengan teknik sekuensing DNA dalam
berbagai proyek genom, misalnya Proyek Genom Manusia yang
diselesaikan pada tahun 2003. Perbandingan
genom organisme dapat memberikan informasi mengenai karakteristik organisme
tersebut, evolusinya,
dan berbagai proses biologis.
DNA unting ganda (double
stranded, “ds”) merupakan komponen pembentuk genom kebanyakan organisme dan
semua sel. Namun demikian, virus RNA memiliki genom RNAds atau unting tunggal (single stranded, “ss”). Secara umum, setiap molekul asam
nukleat genom dapat disebut sebagai kromosom. Genom prokariota (organisme
tanpa inti sel, contohnya bakteri) biasanya berupa molekul tunggal dsDNA sirkular, walaupun dapat pula
terdapat DNA ekstrakromosom berbentuk plasmid sirkular yang menyandikan produk genyang menguntungkan namun tidak esensial. Sementara itu, genom eukariota (organisme berinti sel, contohnya manusia) biasanya berupa sejumlah molekul dsDNA linear. Istilah genom inti (nuclear
genome) pada eukaryota mengacu pada informasi genetik berupa kromosom, dan
kadang kala juga fragmen DNA ekstrakromosom, di dalam inti sel. Genom
ekstranuklear sel eukaryotik mencakup genom mitokondria dan kloroplas, yang berupa
molekul dsDNA sirkular seperti pada prokaryota. Kebanyakan prokaryota memiliki
satu kromosom saja. Karena itu, prokaryota umumnya mengandung satu salinan
setiap gen dan dengan demikian bersifat haploid. Sementara itu, eukaryota umumnya memiliki dua salinan setiap gen dan
secara genetik bersifat diploid.
Ada pula organisme (misalnya, tumbuhan) yang memiliki lebih dari dua set kromosom dalam inti setiap sel tubuhnya atau
disebut bersifat poliploid.
Secara umum, terdapat perbedaan ukuran genom, jumlah gen, dan densitas gen
antara prokaryota dan eukaryota. Prokaryota memiliki genom yang lebih kecil dengan jumlah gen lebih
sedikit dan densitas gen lebih besar bila dibandingkan dengan eukaryota. Bakteria danarkea umumnya memiliki genom
berukuran sekitar 1–6 juta pasangan
basa (Mb) yang mengandung
1.500–7.500 gen. Misalnya, genom bakteri Escherichia
coli berukuran 4,6 Mb dan
mengandung sekitar 4.300 gen. Sebaliknya, eukaryota memiliki genom lebih besar dengan
jumlah gen lebih banyak. Genom khamir bersel tunggal Saccharomyces cerevisiae (tergolong fungi), misalnya, berukuran sekitar 12
Mb, sedangkan kebanyakan tumbuhan dan hewan multisel memiliki genom
lebih dari 100 Mb. Sementara itu, jumlah gen dalam genom eukaryota dapat
mencapai 5.000, fungi bersel tunggal sampai dengan 40.000 pada makhluk multiselular.
Selain itu, eukaryota secara umum memiliki jumlah gen yang lebih sedikit per
pasangan basa dibandingkan dengan prokaryota, yaitu densitas gennya lebih
rendah. Misalnya, manusia memiliki genom dengan ukuran ratusan sampai ribuan
kali lebih besar daripada bakteri, tetapi jumlah gennya hanya 5 sampai 15 kali
lebih banyak.
b) Kromosom
Bagian utama sebuah sel terdiri atas
nukleus dan sitoplasma. Di dalam nukleus terdapat benang-benang halus yang
disebut kromatin. Bila sel siap untuk membelah, benang-benang halus itu siap
dipintal membentuk kromosom. Kromosom adalah suatu struktur padat yang
terdiridari dua komponen molekul, yaitu protein dan DNA. Struktur padat
kromosom hanya dapat terlihat dengan jelas pada tahap metaphase saat pembelahan
sel. Suatu kromosom terdiri dari beberapa
bagian yaitu kromatid, kromomer, sentromer atau kinetokor, satelit, dan telomer.
Gambar 2.1
Kromosom
(sumber:
situsbiologiindonesia.blogspot.com)
1. Kromatid
Kromatid adalah salah satu dari dua
lengan hasil replikasi kromosom. Kromatid masih melekat satu sama lain pada
bagian sentromer. Istilah lain untuk kromatid adalah kromonema. Kromonema
merupakan filamen yang sangat tipis yang terlihat selama tahap profase (dan
kadang-kadang pada tahap interfase). Kromonema sebenarnya merupakan istilah
untuk tahap awal pemintalan kromatid. Jadi, kromonema dan kromatid merupakan
dua istilah untuk struktur yang sama.
Gambar 2.2 Kromomer dan Kromonema suatu
Kromosom
2. Kromomer
Kromomer
adalah penebalan-penebalan pada kromonema. Kromomer ini merupakan struktur
berbentuk manik-manik yang merupakan akumulasi dari materi kromatin yang
terkadang terlihat saat interfase. Kromomer sangat jelas terlihat pada kromosom
politen (kromosom dengan DNA yang telah direplikasi berulang kali tanpa adanya
pemisahan dan terletak berdampingan sehingga bentuk kromosom seperti kawat)
3. Sentromer
Sentromer
adalah daerah konstriksi (lekukan primer) di sekitar pertengahan kromosom. Pada
sentromer terdapat kinetokor. Kinetokor adalah bagian kromosom yang yang
merupakan tempat perlekatan benang spindel selama pembelahan inti dan merupakan
tempat melekatnya kromosom. Sentromer adalah daerah yang mengerut dari kromosom
saat proses mitosis atau meiosis dan merupakan tempat melekatnya benang-benang
gelendong. Dalam daerah sentromer tampak adanya struktur seperti benang-benang
yang dinamakan mikrotubulus. Pada sentromer terdapat kinetokor. Kinetokor
adalah struktur seperti serabut yang terdapat pada sentromer Kinetokor mengikat
mikrotubulus pada berkas gelendong pada waktu pembelahan inti.
Gambar 2.3 Kinetokor
pada sentromer
4. Lekukan kedua
Pada beberapa kromosom terdapat
lekukan kedua yang berada di sepanjang lengan dan berhubungan nucleolus. Oleh
karena itu disebut dengan NOR (Nucleolar
Organizing Regions).
5. Satelit
Satelit adalah bagian kromosom yang
berbentuk bulatan dan terletak di ujung lengan kromatid. Satelit terbentuk
karena adanya kontraksi
sekunder di daerah tersebut. Tidak semua kromosom memiliki satelit.
6. Telomer
Telomer merupakan istilah yang
menunjukkan daerah terujung pada kromosom.
Telomer berfungsi untuk menjaga stabilitas bagian terujung kromosom agar DNA di
daerah tersebut tidak terurai. Karena pentingnya telomer, sel yang telomer
kromosomnya mengalami kerusakan umumnya segera mati. DNA merupakan tempat penyimpanan informasi genetika yang
akan diwariskan kepada keturunannya.
Kromosom
dikatakan sebagai benang pembawa sifat karena sifat-sifat makhluk hidup pada
dasarnya tersimpan di dalam DNA yang terdapat di dalam kromosom. Kromosom pada organisme prokaryotik ada yang berupa RNA saja. Ini
dapat dijumpai pada virus mozaik (tembakau). Kromosom dapat pula berupa DNA
saja misalnya pada virus T dan dapat pula mengandung keduanya yaitu DNA dan RNA
seperti pada bakteri Escherichia coli.
Gambar 2.4 Kromosom
pada Organisme Eukaryotik (kiri) dan Prokaryotik (kanan). (sumber: www.google.com)
1) Letak Kromosom
dalam Tubuh Manusia
Tubuh manusia terdiri dari bermacam
sel yang mempunyai fungsi yang berbeda pula, seperti misalnya sel kulit, sel
hati ataupun sel darah. Di dalam masing-masing sel tersebut terdapat inti sel
yang disebut dengan nukleus,
kemudian didalam nukleus
tersebutlah kromosom berada.
2) Letak Gen
dalam Kromosom
Gen dalam kromosom terletak pada
manik-manik yang disebut kromomer atau nukleosom. Manik-manik ini berjejer
lurus (linear) sepanjang poros kromatin, oleh karena itu, disebut bahwa letak
gen pada kromatin linear pula, tidak berselang-seling berdempet atau berdampingan.
Letak gen pada kromosm disebut lokus. Jika terjadi mutasi (perubahan) bagian yang berubah adalah
susunan kimianya, bukan pada lokus gen keseluruhan. Kromosom pada tubuh umunya selalu
berpasangan, maka gen juga digambarkan sepasang. Kromosom homolog memiliki kandungan gen yang
sama pula. Gen-gen yang membawa sifat bagian
tubuh yang sama dan lokusnya bersesuaian disebut gen homolog. Lokus tertentu dapat mengandung satu
gen atau lebih, lokus
ini ditentukan beberapa jaraknya dari sentromer yang satuannya disebut unit
atau mM (milimorgan).
3) Penyusunan
DNA dalam Kromosom
Gen merupakan sepenggal DNA, dimana
DNA merupakan tempat penyimpanan informasi genetika yang akan diwariskan kepada
keturunannya. Nantinya gen akan mengarahkan pembentukan protein yang dibutuhkan
oleh tubuh kita agar dapat berfungsi dengan baik. Cara penyusunan molekul DNA
dan protein sebenarnya cukup rumit. Pengemasan DNA dalam kromosom terjadi pada
tahap profase. Secara ringkas pengemasan tersebut dapat dijelaskan sebagai
berikut. Untai DNA dipintal pada suatu set protein, yaitu histon yang menjadi
suatu bentukan yang disebut unit nukleosom. Unit-unit nukleosom tersusun padat
membentuk benang yang lebih padat dan terpintal menjadi lipatan-lipatan
solenoid. Lipatan solenoid tersusun padat menjadi benang kromatin.
Benang-benang kromatin tersusun memadat menjadi lengan kromatid. Lengan
kromatid kembar disebut kromosom.
Gambar 2.5 Pengemasan
DNA di dalam Kromosom
Gambar 2.6 Penampakan Struktur Nukleosom (kiri) dan Solenoid (kanan)
4) Jenis Kromosom
berdasarkan Letak Sentromer
a.
Telosentrik:
sentromer terletak di sangat dekat dengan ujung kromosom sehingga
kromosom nampak seperti hanya memiliki sebuah lengan. Kromosom manusia tidak
ada yang berbentuk telosentrik.
b.
Akrosentrik:
sentromer terletak di dekat ujung kromosom. Satu lengan kromosom
sangat panjang, sedangkan lengan lainnya sangat pendek.
c.
Submetasentrik:
sentromer terletak di submedian (ke arah salah satu ujung kromosom) dan membagi
lengan kromosom menjadi dua lengan yang tidak sama panjang.
d.
Metasentrik:
sentromer terletak di tengah, membagi lengan kromosom menjadi dua lengan yang
hampir sama panjang.
Gambar 2.7 Bentuk-Bentuk
Kromosom
5) Jenis Kromosom
berdasarkan Jumlah Sentromer
a.
Monosentris:
adalah kromosom yang hanya memiliki sebuah sentromer.
b.
Disentris:
adalah kromosom yang memiliki dua sentromer.
c.
Polisentris:
adalah kromosom yang memiliki banyak sentromer.
d.
Asentrik:
adalah kromosom yang tidak memiliki sentromer.
6) Berdasarkan
Fungsinya, Kromosom dibedakan atas:
a.
Autosom/Kromosom
Tubuh
Kromosom yang tidak ada hubungannya
dengan penentuan jenis kelamin.Penulisannya dilambangkan dengan simbol huruf A.
Jumlah autosom dalam inti sel suatu makhluk hidup normal pada umumnya adalah
2n-2.
b.
Kromosom
Seks (Gonosom)
Kromosom yang menentukan jenis
kelamin. terdiri atas kromosom X dan kromosom
Y. Jumlah gonosom di dalam intisel suatu makhluk hidup normal pada umumnya
adalah dua buah (satu pasang). Pada individu jantan, pada ummnya, pasangan
kromosom seksnya tidak sama, disebut kromosom x (lurus berbentuk batang ) dan
kromosom y (bengkok pada ujungnya). Sedangkan pada individu betina kedua
kromosom seks berbentuk sama, disebut kromosom x. Pasangan kromosom disebut
pula kromosom homolog.
(a) (b)
Gambar 2.8 Kromosom Drosophila melanogaster (a) dan Manusia (b)
(sumber:
www.google.com)
7) Jumlah
Kromosom Makhluk Hidup
Berikut ini adalah jumlah kromosom
2n dari manusia serta sebagian binatang dan tanaman dimana n adalah sebuah
genom/jenis kromosom dan setiap genom memiliki dua kromosom.
Tabel 2.1 Jumlah Kromosom Mahkluk Hidup
No
|
Jenis Makhluk Hidup
|
Jumlah Kromosom
|
No
|
Jenis Makhluk Hidup
|
Jumlah Kromosom
|
1.
|
Manusia
|
46
|
20.
|
Katak
|
26
|
2.
|
Anjing
|
78
|
21.
|
Kentang
|
48
|
3.
|
Ayam
|
78
|
22.
|
Keledai
|
62
|
4.
|
Bawang
|
16
|
23.
|
Kera
|
48
|
5.
|
Beras
|
24
|
24.
|
Ketimun
|
14
|
6.
|
Bintang Laut
|
94
|
25.
|
Kubis
|
18
|
7.
|
Buncis
|
22
|
26.
|
Kucing
|
38
|
8.
|
Cacing
|
36
|
27.
|
Kuda
|
64
|
9.
|
Cemara
|
24
|
28.
|
Lalat rumah
|
12
|
10.
|
Gamdum Bir
|
14
|
29.
|
Lobak
|
12
|
11.
|
Gandum Roti
|
42
|
30.
|
Merpati
|
80
|
12.
|
Hidra
|
32
|
31.
|
Nyamuk
|
6
|
13.
|
Ikan Mas
|
94
|
32.
|
Ragi
|
34
|
14.
|
Jagung
|
14
|
33.
|
Sapi
|
60
|
15.
|
Jamur
|
4
|
34.
|
Simpanse
|
48
|
16.
|
Kacang Polong
|
14
|
35.
|
Tembakau
|
48
|
17.
|
Kalkun
|
82
|
36.
|
Tikus rumah
|
40
|
18.
|
Kapah Penicillium
|
2
|
37.
|
Tikus sawah
|
42
|
19.
|
Kapas
|
52
|
38.
|
Tomat
|
24
|
8) Kelainan Kromosom
Penyimpangan kromosom adalah
gangguan dalam isi kromosom normal sel, dan merupakan penyebab utama kondisi
genetik pada manusia, seperti sindrom Down. Beberapa kelainan kromosom tidak
menyebabkan penyakit pada operator, seperti translokasi atau inversi kromosom,
meskipun mereka dapat menyebabkan kesempatan lebih tinggi melahirkan anak
dengan kelainan kromosom. jumlah abnormal kromosom atau set kromosom,
aneuploidi, dapat mematikan atau menimbulkan gangguan genetik.
c)
Gen
Sejak dulu gen dianggap sebagai kesatuan terkecil didalam
sel yang berperan menentukan hereditas (sifat keturunan). Istilah gen
dipopulerkan oleh W. Johannsen pada tahun 1909. Dengan pesatnya perkembangan
genetika molekuler, kini telah diketahui bahwa gen masih terdiri dari beberapa
komponen yang masing-masing sangat berpengaruh pada kegiatan gen. Komponen-komponen
tersebut antara lain:
1. Rekon ialah komponen yang lebih kecil dari gen yang terdiri atas satu atau dua
pasang nukleotida asaja.
2. Muton ialah komponen yang terdiri atas lebih dari dua atau
beberapa nukleotida.
3. Sistron ialah komponen yang terdiri
atas ratusan nukleotida.
Pada tahun 1963, penghargaan Nobel
di hadiahkan kepada F. Jacob dan J. Monod karena menemukan gen struktural dan gen-gen regulator dari
hasil penelitian mereka pada bakteri Escherichia
coli.
1. Gen struktural ialah gen-gen yang
melaksanakan pembentukan mRNA.
2. Gen regulator ialah gen yang mengontrol
kelompok-kelompok gen struktural, disebut juga gen pengatur. Gen regulator (pengontrol)
yang letaknya amat dekat dengan gen struktural yang diawasinya disebut gen operator. Jadi gen operon
ialah sekelompok gen yang terdiri dari gen operator dan gen struktural yang terkoordinasi dan
merupakan kesatuan pengontrol.
Dengan ditemukannya mikroskop elektron serta pengetahuan analisis foto
defraksi sinar x, maka pengetahuan kromosom dan gen semakain lengkap dan
semakin banyak. Kromosom yang tampak
dari luar seperti bentuk
batang, dengan adanya mikroskop elektron dapat
diketahui adanya serabut-serabut tipis melingkar-melingkar yang tebalnya kurang
lebih 4 x 10-6 mm. Disepanjang serabut-serabut inilah terletak
secara teratur gen-gen. Fungsi
pokok gen adalah:
1. Mengatur perkembangan dan metabolisme individu.
2. Menyampaikan informasi genetik kepada generasi berikutnya.
Pada zaman Gregor Mendel gen sering disebut faktor penentu atau elemen atau
determinan. Thomas Hunt Morgan (1886-1945), seorang ahli genetika
dan embrilogi Amerika Serikat, mengemukakan pendapatnya bahwa gen adalah substansi
hereditas, satu
kesatuan kimia yang bersifat sebagai berikut:
1. Gen merupakan zarah tersendiri yang
kompak di dalam kromosom.
2. Gen mengandung informasi genetik.
3. Gen dapat menduplikasi diri pada
peristiwa mitosis (pembelahan sel) artinya gen dapat membelah menjadi dua
bagian yang sama persis sehingga dapat menyampaikan informasi genetik kepada informasi berikutnya.
4. Setiap gen menduduki tempat tertentu
daam kromosom. Lokasi khusus yang ditempati gen dalam kromosom disebut lokus
gen.
Lokus pada kromosom dianalogikan
seperti manik-manik
yang berjejer lurus pada seuntai benang. Oleh karena lokus gen terdapat pada
tiap kromosom, sedangkan kromosom sel diploid selalu berpasangan (memiliki
kromosom homolog), setiap sel diploid memiliki dua lokus untuk setiap sifat herediternya. Letak gen-gen yang terdapat pada suatu kromosom disimbolkan
dengan garis-garis pendek horizontal yang melewati garis panjang vertikal. Garis panjang verikal merupakan
symbol untuk kromosom. Oleh karena letak gen linier, garis-garis pendek
tersebut juga digamabarkan berjejer liner.
Gambar 2.9 (a)
Kromosom Homolog dan (b) Letak Gen pada Kromosom
(sumber:
www.google.com)
Simbol gen untuk setiap garis pandek
menggunakan huruf latin kecil dan besar. Symbol gen yang menunjukkan karakter resesif
biasanya ditulis dengan huruf kecil. Sebaliknya symbol gen yang karakter
dominan ditulis dengan huruf besar.
Misalnya karakter cebol atau dwarf yang
resesif disymbolkan dengan huruf d. Sedangkan karakter tidak
cebol atau normal yang dominan disimbolkan dengan huruf D. Sepasang kromosom
merupakan homolog sesamanya, berarti dalam kromosom homolog juga mengandung
lokus gen-gen yang bersesuaian pada kromosom homolog, disebut dengan alel
(pasangan gen). Jadi gen adalah unit terkecil bahan bersifat ketururnrn
(substansi hereditas) yang berukuran
sekitar 4 – 50 milimikron.
B. Perbedaan antara Genom, Kromosom, dan
Gen
Genom adalah
keseluruhan materi genetik (DNA/RNA) pada makhluk hidup. Pada organisme eukaryotik, genom terdapat di
nukleus tersusun di dalam kromosom (pada waktu sel akan membelah/replikasi)
juga bisa dalam bentuk benang-benang kromatin (pada tahap interfase), selain
itu materi genetik juga terdapat di mitokondria dan plastida. Jadi genom pada makhluk eukaryotik meliputi
materi genetik yang terdapat di nukleus, mitokondria, juga kloroplas
(tumbuhan).
Sedangkan
pada organisme prokaryotik tidak terdapat kromosom, materi genetik terletak di
sitoplasma yang disebut nukleoid. Selain
itu juga terdapat materi genetik yang berbentuk sirkuler yang disebut
plasmid. Keseluruhan materi genetik pada
nukleoid dan plasmid ini disebut genom prokaryotik.
Gambar 2.10
Gen, Kromosom, dan Genom
Kromosom adalah salah satu bentuk
pengemasan dari genom yang terdapat pada makhluk hidup eukaryotik. Sedangkan genom adalah keseluruhan materi
genetik pada makhluk hidup, baik berupa gen atau tidak. Genom tidak harus dikemas dalam bentuk
kromosom. Pengemasan genom dalam bentuk
kromosom pada eukaryotik disebabkan karena sangat panjang rantai DNAnya. Sedangkan pada prokaryotik tidak perlu
dikemas dalam bentuk kromosom karena untaian DNAnya pendek.
Gambar 2.11. Rangkaian DNA Nukleus
Gen terletak dalam molekul-molekul
panjang DNA yang ada dalam semua sel.
Masing-masing gen menempati posisi spesifik di kromosom, disebut lokus
(jamak loki) gen. Gen bersifat antara lain :
a. Sebagai
materi tersendiri yang terdapat dalam kromosom.
b.
Mengandung informasi genetika.
c.
Dapat menduplikasikan diri pada peristiwa
pembelahan sel.
Gambar 2.12 Nukleus, Kromosom, dan Gen
(Sumber: phoenix5.org)
C.
Hubungan Genom, Kromosom, dan Gen dengan Kandungan Al- Qur’an/Nilai-nilai
Keislaman yang
Relevan
Manusia tercipta dari
percampuran air mani yang dihasilkan/ dikeluarkan oleh laki-laki ketika
bersenggama dan perempuan pada masa suburnya, dijelaskan pada:
1. Q.S
Al Insaan: 2
$¯RÎ) $oYø)n=yz z`»|¡SM}$# `ÏB >pxÿôÜR 8l$t±øBr& ÏmÎ=tGö6¯R çm»oYù=yèyfsù $JèÏJy #·ÅÁt/ ÇËÈ
Artinya:
“Sesungguhnya Kami telah menciptakan
manusia dari setetes mani yang
bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan),
karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat” (QS. Al Insaan: 2).
Air
mani yang bercampur maksudnya adalah pertemuan antara sperma dan ovum. Yang
terlihat oleh mata adalah air mani berupa cairan sperma dan cairan vagina yang
sebenarnya berisi jutaan sperma dan satu ovum saja. Kejadian penciptaan manusia
dalam:
2.
Q.S Al Mu’minuun: 14
¢OèO $uZø)n=yz spxÿôÜZ9$# Zps)n=tæ $uZø)n=ysù sps)n=yèø9$# ZptóôÒãB $uZø)n=ysù sptóôÒßJø9$# $VJ»sàÏã $tRöq|¡s3sù zO»sàÏèø9$# $VJøtm: ¢OèO çm»tRù't±Sr& $¸)ù=yz tyz#uä 4 x8u$t7tFsù ª!$# ß`|¡ômr& tûüÉ)Î=»sø:$# ÇÊÍÈ
Artinya: “Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah
itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang
belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta
Yang Paling Baik” (QS Al
Mu’minuun: 14).
Perhatikan frasa “Kami
jadikan dia makhluk yang lain”. Disini berarti Allah SWT membentuk rupa manusia
karena Dia-lah Yang Maha Membentuk Rupa (Al Mushowiru). Dengan apa Allah SWT membentuk
rupa? Bagaimana mengubah zygot (perpaduan sperma dan ovum) menjadi bayi dan
tumbuh dewasa dan menua? Perintah-perintah Allah SWT untuk membentuk wujud
manusia ini ditanamkan dalam DNA yang ada dalam kromosom setiap sel. Artinya
DNA adalah firman Allah SWT dalam diri makhluk hidup. Kromosom (DNA) adalah
cetak biru (blue print) makhluk hidup.
Allah SWT menciptakan
Makhluk hidup berpasang-pasangan . Pasangan-pasangan ini diciptakan oleh allah
SWT salah satu tujuannya adalah untuk berkembang biak. Semula kita mengira
bahwa pasangan yang dimaksud adalah pasangan jenis kelamin saja, yaitu
laki-laki-perempuan, dan jantan-betina.
3.
Q.S.
An Najm:
45
¼çm¯Rr&ur t,n=y{ Èû÷üy_÷r¨9$# tx.©%!$# 4Ós\RW{$#ur
ÇÍÎÈ
Artinya: “dan bahwasanya Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan
laki-laki dan perempuan”. (Q.S. An Najm:
45)
4.
Q.S.
Asy Syuura: 11
ãÏÛ$sù ÏNºuq»yJ¡¡9$# ÇÚöF{$#ur 4 @yèy_ /ä3s9
ô`ÏiB öNä3Å¡àÿRr&
$[_ºurør&
z`ÏBur ÉO»yè÷RF{$#
$[_ºurør&
(
öNä.ätuõt ÏmÏù
4
}§øs9 ¾ÏmÎ=÷WÏJx.
Öäïx« ( uqèdur ßìÏJ¡¡9$# çÅÁt7ø9$#
ÇÊÊÈ
Artinya:
“Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan
bagi kamu dari jenis kamu sendiri
pasangan-pasangan dan dari
jenis binatang ternak pasangan-pasangan, dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu.
Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dialah yang Maha Mendengar dan
Melihat”.(Q.S. Asy Syuura: 11).
5.
Q.S Yaasin: 36
z`»ysö6ß Ï%©!$# t,n=y{ ylºurøF{$#
$yg¯=à2
$£JÏB àMÎ7/Yè?
ÞÚöF{$# ô`ÏBur óOÎgÅ¡àÿRr&
$£JÏBur
w tbqßJn=ôèt
ÇÌÏÈ
36. Maha
suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa
yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak
mereka ketahui.
6. Q.S Al
Furqan: 2
Ï%©!$#
¼çms9
à7ù=ãB
ÏNºuq»yJ¡¡9$#
ÇÚöF{$#ur
óOs9ur
õÏGt
#Ys9ur
öNs9ur
`ä3t
¼ã&©!
Ô7ΰ
Îû
Å7ù=ßJø9$#
t,n=yzur
¨@à2
&äóÓx«
¼çnu£s)sù
#\Ïø)s?
ÇËÈ
Artinya: yang kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, dan
Dia tidak mempunyai anak, dan tidak ada sekutu bagiNya dalam kekuasaan(Nya),
dan dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya
dengan serapi-rapinya”.
Maksud dari ayat diatas yaitu bahwa segala sesuatu yang dijadikan
Tuhan diberi-Nya perlengkapan-perlengkapan dan persiapan-persiapan, sesuai
dengan naluri, sifat-sifat dan fungsinya masing-masing dalam hidup ini.
BAB
III
KESIMPULAN
1.
Genom adalah kumpulan
semua gen yang dimiliki oleh organisme tersebut pada setiap selnya. Kromosom
adalah suatu struktur padat yang
terdiridari dua komponen molekul, yaitu protein dan DNA. Gen adalah unit terkecil bahan sifat keturunan (substansi hereditas)
yang berukuran sekitar 4-5 milimikron.
2.
Perbedaan genom, kromosom dan gen
yaitu: (a) genom satu kesatuan gen yang
secara alami dimiliki oleh suatu sel atau virus, atau satu kesatuan kromosom
jazat eukariot dalam fase haploid/semua unit gen yang ada pada kromosom dalam
fase haploid, termasuk gen yang ada pada bahan genetik ekstra baik yang ada di mitokondria
maupun kloroplas; (b) Kromosom adalah
salah satu bentuk pengemasan dari genom yang terdapat pada makhluk hidup
eukaryotik, Kromosom adalah lokus
tempat beradanya DNA yang telah dikemas & dilipat sangat kompak; dan (c) Gen
unit molekul DNA atau RNA dengan
panjang minimum tertentu yang membawa informasi mengenai urutan asam amino yang
lengkap suatu protein, atau yang menentukan struktur lengkap suatu molekul rRNA
(RNA ribosom) atau tRNA (transfer RNA).
3.
Hubungan antara genom, kromosom, dan
gen dengan kandungan Al-Qur’an/nilai-nilai keislaman yang relevan antara lain Q.S
Al
Insaan: 2, Q.S Al
Mu’minuun: 14, Q.S. An Najm:
45, Q.S.
Asy Syuura: 11, Q.S Yaasin: 36, dan Q.S Al Furqan: 2.
DAFTAR PUSTAKA
Anonimus. 2011. Biologi Sel. (online). http://biologicasman1nusa.wordpress.com/2011/09/07/artikel-wahana-biologi. Diakses pada tanggal 22 Februari 2014 pukul 14.16 WIB.
Anonimus. 2011. Ayat
Alqur’an dalam Kromosom Manusia. (online).
http://blog.uin-malang.ac.id/bettie/2011/03/11/ayat-al-qur’an-dalam-kromosom-manusia/. Diakses pada tanggal 22 Februari 2014 pukul 14.33 WIB.
Imam, Adi. 2012. Sel
dan Genetika pada Penciptaan. (online).
http://imamadi83.blogspot.com/2012/08/sel-dan-genetika-pada-penciptaan.html. Diakses pada tanggal 22 Februari 2014 pukul 15.55 WIB.
Suryo. 1984. Genetika
Strata 1. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Wulanda, Ayu Febri. 2009. Biologi Reproduksi. Jakarta: Salemba Medika.
Yusuf,
Muhammad. 2001. Struktur &
Ekspresi Gen. Jakarta: Sagung
Seto.